Pages

Senin, 21 Oktober 2013

Kisah Trader Sebagai Penggembala Market

CERITA TRADER IBARAT PENGGEMBALA TERNAK


Seorang trader ibarat penggembala hewan ternak. lho ko bisa ?

Logikanya gini, harga flat atau sideway itu ibarat hewan gembala yang ada di dalam lapangan gembalaan yang sekelilingnya di pagar. pagar barat dan timur di pagar permanen pake tembok yang tinggi dan tidak mungkin hewan lewat situ (Harga kan bergerak nya kalo ga naik ya turun dan ga ke samping).

Jalan yang mungkin di lewati hewan untuk kabur tinggal utara (trend naik) dan selatan (trend turun). selama hewan masih ada di lapangan (sideway), janganlah di kejar-kejar nanti begitu hewan kabur (breakout) kita sudah kehabisan tenaga (floating minus) dan tidak ada dana lagi untuk pasang open posisi bahkan bisa terjadi MC bila op kita berlawanan arah dengan trend setelah terjadi breakout.

Baru setelah terlihat hewan tidak ada dilapangan (break), kita cek di tempat gembala, kira2 hewan nya kabur lewat pagar utara apa pagar selatan. kalo yang jebol (tembus/break) pagar utara (trend naik) maka tinggal di kejar ke utara (pasang buy) dan jika yang jebol pagar selatan (trend turun) maka kita siapkan peluru untuk pasang sell. jika floating pun ga akan terlalu lama dan ada kesempatan untuk memasang jaring yang banyak.


Cuma harus diingat betul bahwa saat yang tepat untuk op bukanlah saat terjadi trend yang ditandai dengan adanya breakout (tembus) pada salah satu support (lembah) atau resisten (puncak) terdekat. tapi tunggu dulu hingga adanya pelemahan trend dan cenderung berbalik atau retrace lah istilahnya.

untuk mengetahui seberapa jauh retracenya maka kita gunakan tool bawaan MT4 yang bernama Fibonacci Retracement dan amati level-level yang ada. selama harga tidak mampu menembus batas akhir level fibo yakni di level 61.8 maka itu masih di kategorikan retrace. Akan tetapi bila sudah tembus level 61.8 ada kemungkinan bisa menembus level 0 yang mengindikasikan harga akan berbalik arah (reversal) dan bukan balik sementara (retrace).

Kita lakukan open posisi di level-level yang ada setelahnya terlihat harga akan berbalik ke arah trend sebelumnya. pada saat sudah dilakukan analisa dengan fibo sebaiknya digunakan indikator untuk mengukur overbought dan oversold seperti Stochastic Oscilator dkk atau bisa pula menggunakan pola-pola candlestick yang sudah banyak para ahli membahasnya tinggal searching aja di mbah g**gl*.

Catatan :  Jangan melakukan open posisi saat harga sedang breakout (tembus) di salah satu puncak atau lembah tetapi tunggulah hingga adanya retrace dulu.

Ini ceritaku, mana ceritamu

4 komentar:

  1. analogi dengan menggunakan support dan resistant ya..
    ane juga dalam trading suka melihat ergerakan harga itu aoakah sudah tembus belum dnegan batasan indiaktor yang ada, dan yang membuat nyaman dalam menggunakanya di OctaFx tentu saja harga yang ditampilkan itu real timw sehingga bisa kita andalkan dalam menempatkan order

    BalasHapus
  2. Hi,

    Kami tertarik untuk menawarkan afiliasi kepada anda.
    Jika anda berminat, anda dapat menghubungi saya kembali.

    Regards,
    Yudha
    Business Development
    ForexMart
    www.forexmart.com
    yudha@forexmart.com
    Skype - Yudha_8888777

    BalasHapus
  3. Nice info..

    Belajar sesuatu yang baru dan menghasilkan uang! Saya baru saja menutup perdagangan dengan 168.00 pips keuntungan dan memperoleh uang ekstra di AGEA (www.agea.com)!

    BalasHapus
  4. Perumpamaan yang sangat menarik gan, tetapi mungkin ada bedanya menurut saya. Kalau menggembala kan kita yang mengarahkan hewan tersebut, tetapi dalam bisnis forex trading ini tidak bisa seperti itu. Justru kita harus bisa mengikuti pasar yang ada. Soalnya dengan seperti itu lah saya bisa menjalankan kegiatan trading saya di Gainscopefx.com dengan baik.

    BalasHapus